← back to home

Berani ambil risiko rugi merupakan bagian dari investasi



Photo by Strauss Western

Bukan, ini bukan tentang postingan artikel yang negatif, tetapi mengenai bagaimana “rugi”, kerugian, bisa dijadikan pelajaran yang berharga dalam melakuakn investasi bagi investor, dan perasaan yang didapat oleh investor tidak akan sama dengan hanya membaca di buku, di artikel tentang suatu kejatuhan (crash), dari pasar atau turunnya nilai investasi.

Karena saya bukan wirausaha, jadi hanya bisa membayangkan, tapi mungkin bisa jadi ada kesamaan antara wirausaha (yang notabene merupakan investor juga) dan investor yang memiliki aset investasi efek di pasar modal.

Dan sudah pasti, saya juga mengalami juga kerugian-kerugian, dan bisa jadi itu bukan yang terakhir, akan selalu ada risiko dan potensi mengalami kerugian.

Tetapi di sisi lain, kerugian ini juga mengajarkan kita kerendahhatian, rugi menyadarkan kita tentang kesalahan kita, rugi mengajarkan kita ketidaktahuan manusia mengenai masa depan, manusia secara historis adalah penebak masa depan yang buruk, bahkan untuk menebak 5 menit ke depan.

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kerugian ini, ada tentang keserakahan, ketakutan, kesoktahuan, ketidaktahuan, dan mungkin potensi munculnya reaksi seperti penyangkalan, kesadaran, diam gak tahu musti bagaimana, menjadi reaksi manusia terhadap suatu masalah yang dihadapinya.

Semua pernah memiliki dan akan selalu memiliki kesalahan dalam investasi, dan kerugian ini hal yang pasti akan dialami oleh investor, yang membedakan, menurut saya, tingkat besar-kecil kerugian yang dialami oleh investor, tingkatan kerugian ini bisa berbeda antar investor, dan tingkatan yang bisa diterima oleh investor juga berbeda, kembali ke toleransi risiko yang dapat diterima oleh investor.

Membuat investasi sesederhana mungkin menurut saya malah lebih sulit.

Pembeda lain antara investor satu dengan yang lain, seberapa cepat kita sadar dan belajar cepat dari itu, menjadikan hal itu suatu pelajaran, dibanding terus-terusan menyesal dan malah menyalahkan pasar.


Tags: investasi, saham